Kamis, 26 Maret 2015

observasi bimbingan dan konseling tentang sarana dan prasarana

LAPORAN
Observasi Bimbingan dan Konseling di SDN Tegalgunung 2 Blora
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu : Drs.Mujiono, M.Pd



Disusun Oleh :
Nama              : Ulfa Mei Juinda
NIM                : 1401413525
Rombel           :







PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Sifat dan sikap anak didik di sekolah berbeda-beda.Semuanya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing tidak ada satupun anak didik yang didalam satu kelas mempunyai kesamaan yang sama persis satu dengan yang lain meskipun anak itu kembar sekalipun. Oleh karena itu guru dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini merupakan bagian dari adanya program bimbingan dan konseling yang diharapkan bisa mengarahkan dan membimbing setiap peserta didik ke arah yang lebih positif.
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling menurut Sertzer & Stone dalam Smit yang dikutip Prayitno (1994;1001) Konseling diartikan sebagai suatu proses dimana konselor membantu konseli dalam membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Dalam BK seorang guru atau konselor memberikan beberapa layanan pada peserta didik agar semua masalah siswa mulai dari masalah individu masalah kelompok masalah pembelajaran dll dapat terselesaikan dengan tuntas.Dalam memberikan sebuah layanan guru pun harus melakukanya dengan berbagai cara melalui pendekatan dan menanyakan info tentang anak yang bermasalah. Bimbingan dan Konseling dilaksanakan melalui berbagai layanan, dengan mempertimbangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial dan perkembangan kehidupan pembelajaran serta perencanaan karir. Bentuk pelayanan bagi peserta didik dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai cara dan variasi sesuai kebutuhan sekolah, kekhasan atau karakteristik potensi daerah.
Bimbingan di sekolah dasar berlaku untuk semua siswa yang sekolah di sekolah tersebut, bukan hanya untuk siswa yang bermasalah maupun yang merasa kesulitan belajar. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai jenis-jenis Bimbingan dan Konseling yang dapat dilakukan di SD, hambatan, serta solusinya.

B.       Rumusan Masalah

a. Apa saja jenis layanan BK yang ada di SDN Tegalgunung 2 Blora ?
b. Apa saja hambatan dalam pelayanan BK di SDN Tegalgunung 2 Blora ?
c.    Bagaimana solusi guru dalam menangani hambatan dalam pelayanan BK di SDN Tegalgunung 2 Blora ?


C.    Tujuan

a. Untuk mengetahui jenis-jenis Bimbingan dan Konseling yang dapat diterapkan di SD.
b. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD.
c. Untuk mengetahui solusi bagi hambatan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD.




D.    Metode Penilitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini antara lain :
1.      Studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari buku atau internet.
2.      Observasi, yaitu mendatangi langsung tempat penelitian.
3.      Wawancara, yaitu melakukan tanya-jawab dengan narasumber

E.     Pelaksanaan dan Metode Penelitian

Hari, tanggal                :Senin, 27 Oktober 2014
Waktu                          : Pukul 07.00 - 09.00 WIB
Tempat            : SDN Tegalgunung 2 Blora

F.     Lampiran-lampiran Observasi :
1.      Identitas sekolah.
2.      Hasil wawancara dengan guru kelas IV.
3.      Hasil wawancara dengan murid kelas IV.
4.      Surat Pernyataan Observasi dari SD.
5.      Foto-foto observasi.



















BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Pengertian Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan pasal 25 Peraturan Pemerintah No. 28/1990, “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor/pembimbing kepada klien agar klien dapat : (1) memahami dirinya, (2) mengarahkan dirinya, (3) memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), (5) mengambil manfaat dari peluang-peluang yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan diri sesuai dengan potensinya, sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakatnya. (Supriadi, 2004:207)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang, dimana konselor melalui hubungan itu dan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar, dimana konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaan masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi-potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan, baik pribadi maupun masyarakat, dan lebih jauh dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, 1959)
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara (face to face) oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
B.       Landasan Bimbingan dan Konseling
o     PP No. 29/1990 pasal 27 ayat 1
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya  menekan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

o     SKB Mendikbud dan KA BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993
Pasal 1 ayat 4 : Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan BK kepada sejumlah peserta didik.
Pasal 1 ayat 10 : Penyusunan program BK adalah membuat perencanaan pelayanan BK dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
Pasal 1 ayat 13 : Analisis evaluasi BK adalah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.
C.      Tujuan Bimbingan dan Konseling
Pada jenjang pendidikan dasar, layanan bimbingan di sekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas – tugas perkambangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan ( Depdikbud, 1994b dalam Setiawati 2007 ).
Secara garis besar tujuan dibagi menjadi dua (2) yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Penjelasanya sebagai berikut :
Tujuan umum bimbingan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliknya, berbagai latar belakang yag ada serta sesuai dengan tuntutan positif lingkunganya. Sedangkan tujuan khusus merupakan penjabaran dari tujuan umu yang dimaksudkan untuk membantu individu agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi sosial, belajar dan karier.
Dalam aspek perkembangan pribadi social layanan bimbingan membantu siswa agar dapat :
1.      Memiliki pemahaman diri;
2.      Mengembangkan sikap positif;
3.      Membuat pilihan kegiatan secara sehat;
4.      Mampu menghargai orang lain;
5.      Memiliki rasa tanggung jawab;
6.      Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi;
7.      Menyelesaikan masalah;
8.      Membuat keputusan secara baik.
Dalam aspek perkembangan pendidikan, layanan bimbingan membantu murid agar dapat :
1.      Melaksanakan cara – cara belajar yang benar;
2.      Menetapkan tujuan dan rencana pendidikan;
3.      Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya;
4.      Memiliki keterampilan untuk menghadapi ujian.
Dalam aspek perkembangan karier, layanan bimbingan membantu murid agar dapat :
1.      Mengenali macam – macam dan cirri – cirri dari berbagai jenis pekerjaan;
2.      Menentukan cita – cita dan merencanakan masa depan;
3.      Mengeksplorasi arah pekerjaan;
4.      Menyesuaikan keterampilan, kemampuan, dan minat dengan jenis pekerjaan.
D.      Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan mengembangkan sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah. Ada beberapa fungsi bimbingan yang dikemukakan oleh Aquino dan Alviar (Thanyawi,1995:39)  yaitu pencegahan (preventif), perbaikan (kuratif), pengembangan (development) dan satu fungsi lagi yang dikemukakan oleh Prayitno dalam Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Kurikulum 1994 (1998:25) yaitu fungsi pemahaman (informatif).
Menurut Setiawati (2007:20) fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
 1.       Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan yang akan mengahsilkan pemahaman tentang sesuatu dengan kepentingan pengembangan siswa. Pemahaman itu meliputi pemahaman tentang diri sendiri ( potensi dan kelemahan) dan pemahaman lingkungan ( keluarga, pendidikan, karir, social budaya dan nilai ).
2.         Fungsi Preventif ( pencegahan)
Adalah bantuan yang diberikan kepada murid bertujuan agar murid terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengahambat perkembangannya. Hambatan seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah hubungan social dan sebagainya.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan yaitu:
a.         Program layanan orientasi yang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengenal sekolah.
b.        Program kegiatan atau layanan bimbingan klasikal atau kelompok tertentu, seperti diskusi, bermain peran dan dinamika kelompok.
c.         Program layanan penempatan dan penyaluran baik yang bersifat individu maupun kelompok seperti pembentukan kelompok belajar, ekstrakulikuler dan lain-lain.
3.         Fungsi Pengentasan
Yaitu pelayanan yang diberikan dengan tujuan agar masalah yang belom bisa terselesaikan bisa diselesaikan.
4.      Fungsi Pemeliharaa dan Pengembangan
Yaitu dapat membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan.

E.       Pendekatan dalam Bimbingan dan Konseling
Myrick yang diperjelas kembali oleh Suryano Kartadinata (1998:15) dan Ahmad (2005:11-34) dalam Setiawati (2007:3) mengemukakan empat pendekatan dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan, yaitu :
1.         Pendekatan krisis, dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu munculnya suatu krisis dan dia bertindak membantu seseorang yang menghadapi krisis itu.
2.         Pendekatan Remedial, dalam pendekatan remedial guru akan memfokuskan bantuannya kepada upaya menyembuhkan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang nampak.
3.         Pendekatan Preventif, mencoba mengantisipasi masalah-masalah generik dan mencegah terjadinya masalah itu.
4.         Pendekatan Perkembangan, pembimbing yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilan di sekolah dan di dalam kehidupan.

F.       Asas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas dalam Bimbingan dan Konseling adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, ketepaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani (Prayitno, 1999:115).
























BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Jenis-jenis Bimbingan dan Konseling di SD
Jenis-jenis Bimbingan dan Konseling yang diterapkan di SDN Tegalgunung 2 diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Bimbingan Pribadi
Adalah layanan BK di SDN Tegalgunung 2 yang di berikan guru untuk mengatasi anak yang mempunyai kebiasaan menyimpang atau berbeda dengan anak yang lain.Dalam layanan ini guru sangat berperan dalam memberi bimbingan karena semua yang terjadi di sekolah adalah tanggung jawab guru.Guru melakukan pendekatan pada anak yang berperilaku menyimpang,perilaku menyimpang disini seperti suka menyendiri atau sikap anak yang terlalu nakal.Guru terus mengawasi kegiatan anak baik dalam proses pembelajaran sampai saat anak sedang bermain.Tujuan dari layanan ini agar sikap anak dapat berkembang seperti anak yang lainya sehingga anak mudah bergaul mudah berinteraksi dengan anak yang lain
2. Bimbingan Sosial
Adalah sebuah layanan yang di berikan guru BK SD untuk siswa yang mempunyai masalah dalam interaksinya dengan temanya,orang tua dan lingkunganya.Tujuan dari layanan ini agar siswa dapat lebih mengenal dan memahami lingkunganya sehingga siswa tidak menjadi anak yang individualistis
3.      Bimbingan Belajar
Adalah sebuah layanan yang memberi penambahan jam belajar untuk siswa yang mempunyai pengetahuan kurang dan penambahan jam belajar untuk anak yang di persiapkan untuk lomba.Tujuan layanan BK ini agar semua siswa mempunyai pengetahuan yang merata tidak ada yang terlalu bodoh atau terlalu pintar.Anak yang terlalu kurang dalam pengetahuanya guru dapat memberi jam tambahan untuk siswa tersebut dan menyarankan orang tua siswa tersebut untuk selalu mendampingi anaknya dalam belajar.Sedangkan untuk anak yang di persiapkan untuk lomba OSN pemberian tambahan belajar tingkat kecamatan Bansari di laksanakan di SDN 1 Campuranom.Lomba yang di persiapkan ada 2 mapel yaitu IPA dan Matematika,penambahan jam belajar di laksanakan setiap hari jum’at di SDN 1 Campuranom.


4.      Bimbingan Karier

Jenis-jenis bimbingan tersebut diterapkan dari kelas I sampai dengan kelas VI. Adapun penjabaran dari jenis-jenis bimbingan tersebut terdapat dalam Lampiran I Program Pengembangan Diri Bimbingan dan Konseling.

B.       Hambatan dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SDN Tegalgunung 2 tidak luput dari adanya suatu hambatan. Salah satu hambatan dalam pelaksanaan program bimbingan tersebut adalah karena tidak adanya tenaga khusus yang menangani masalah Bimbingan dan Konseling. Program kegiatan Bimbingan dan Konseling dilakukan langsung oleh guru selaku wali kelas.
Selain itu hambatanya adalah waktu.  Guru harus pandai membagi waktu agar pemberian bimbingan pada anak dapat berjalan efisien dan urusan yang lainya tidak terbengkalai. Apabila guru hanya mampu menangani beberapa siswa saja maka untuk kasus ringan seperti anak terlambat masuk sekolah guru memberi hukuman yang mendidik pada siswa tersebut seperti siswa disuruh menyiram pohon atau mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Hal semacam ini akan membuat anak menjadi jera dan diharapkan sikap anak dapat berubah.
Dan hambatan yang menjadi utama itu sendiri adalah dari diri dalam anak peserta didik ( murid). Dalam layanan BK sikap anak sangat di perhatikan,anak yang mudah di atur memudahkan guru dalam meraih tujuan BK. Akan tetapi jika ada anak yang susah di atur susah di nasehati ini jelas memberatkan kerja guru BK. Guru harus menanyakan kepada orang-orang terdekat si anak agar guru bisa mendapat informasi tentang si anak tersebut. Guru melakukan pendekatan pada orang tua atau teman akrab si anak dan lingkungan tempat tinggal anak tersebut. Sikap yang tertutup dari anak juga menyulitkan guru untuk mengetahui kepribadian anak. Faktor lain yang menyusahkan guru BK adalah banyaknya anak yang harus di tangani,hal ini jelas akan membuat kerja guru BK lebih berat dan tentunya menyita waktu. Untuk kasus anak yang ringan bimbingan dapat di lakukan oleh guru kelas masing-masing akan tetapi untuk kasus yang berat harus di tangani oleh guru BK sesuai dengan ahlinya.




C.      Solusi untuk hambatan pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan pelaksanaan program kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah dengan membekali guru kelas dengan pengetahuan tentang Bimbingan dan Konseling. Karena tidak setiap guru mengerti mengenai masalah Bimbingan dan Konseling, maka guru selaku wali kelas sama-sama belajar mengenai Bimbingan dan Konseling. Dengan adanya pengetahuan guru mengenai Bimbingan dan Konseling, maka guru akan dapat menangani masalah yang terdapat dalam kelas.Selain itu kita dapat melakukan pendekatan dan pemberian motivasi.
a.       Pendekatan
Guru melakukan pendekatan pada siswa yang bermasalah,melalui pendekatan guru dapat mengetahui semua masalah yang di hadapi siswa.Dengan metode pendekatan ini siswa akan merasa nyaman dan tidak ragu untuk menceritakan masalahnya pada guru.Guru menenangkan anak lalu ia mulai menanyakan masalah yang di hadapi si anak dari sini guru akan mendapat informasi yang banyak mengenai kegiatan dan sikap si anak.
b.      Pemberian Motivasi
Guru memberikan motivasi pada siswa agar siswa merasa usahanya di hargai dengan begitu siswa dapat merubah sikapnya mulai yang dulu malas-malasan sekarang menjadi rajin.Serta pemberian reeward atau hadiah untuk anak yang mendapat prestasi belajar agar anak merasa senang dan anak dapat meningkatkan semangat belajarnya.












BAB IV
PENUTUP

A.      Simpulan
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara (face to face) oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, karena bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
Hambatan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar adalah karena tidak adanya tenaga khusus yang menangani bagian Bimbingan dan Konseling. Serta ada dalam anak itu sendiri ( peserta didik) dan waktu. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dilakukan langsung oleh guru selaku wali kelas. Karena tidak setiap guru mengetahui masalah Bombingan dan Konseling, maka guru harus sama-sama belajar untuk membekali dirinya dengan masalah Bimbingan dan Konseling.






B.     Saran
· Bagi mahasiswa yang menjadi calon guru hendaknya mengerti dan memahami jika ada banyak variasi pelayanan BK di SD.
· Guru bisa memilih dengan cermat layanan BK mana yang akan digunakan untuk mengatasi masalah  dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada, agar tercipta tujuan yang telah dirancang.

























Lampiran-lampiran observasi
di SDN Tegalgunung 2 Blora (Senin, 27 Oktober 2014)

a.    Identitas sekolah

              I.     Identitas Sekolah
a.       Nama Sekolah                                     : SDN 2 Tegalgunung 2 Blora
b.      Nama Kepala Sekolah                         : ELLY YUNI ( 1961061398012002)
c.       Nomer Statistik Sekolah                     : 101031609051
d.      Provinsi                                               : Jawa Tengah
e.       Otonomi Daerah                                 : Kelurahan
f.       Desa Kelurahan                                   : Tegalgunung
g.      Kecamatan                                          : Blora
h.      Kabupaten                                           : Blora
i.        Kode Pos                                            : 58219
j.        Status Sekolah                                                : Negeri
k.      Akreditasi                                           : B
l.        Tahun Berdiri                                      : 1977
m.    Kegiatan Belajar Mengajar                 :  Pagi
n.      Bangunan Sekolah                              :  Desa
           II.     Kondisi Lingkungan Sekolah
a.       Situasi dan Kondisi sekitar sekolah
-          Sebelah utara                           : Persawahan
-          Sebelah timur                          : Rumah penduduk
-          Sebelah barat                           : Rumah penduduk
-          Sebelah selatan                        : Jalan Raya
        III.     Keadaan fisik sekolah
a.       Luas tanah                                           : 1.305 m2
b.      Jumlah ruang kelas                              : 7
c.       Ukuran ruang kelas                             : 7x7


b.      Hasil wawancara dengan guru kelas
Nama responden : Bu Misdi

No
Objek (GURU)
Keterangan
1

Bagaimana cara bapak/ibu menciptakan suasana agar siswa nyaman dikelas
Bagaimana cara bapak/ibu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa

Cara saya menciptakan susasana dikelas dan menciptaan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa yaitu dengan cara membuat siswa senyaman mungkin, tidak membeda-bedakan perlakuan dari siswa satu dengan siswa yang lain, tidak membuat pembelajaran itu boring diselingi dengan tanya jawab, bermain sambil belajar. Jadi dengan begiu siswa akan merasa senang dan nayamn dikelas.
2

Apa yang bapak/ibu lakukan pada saat ada siswa yang membuat/melanggar masalah disiplin (kegaduhan)

Dengan cara memindahkan ditempat duduk paling depan agar pengawasan kita lebih maximal dan tidak dapat menggangu teman yang lain. Selain itu juga saya berikan tanggung jawab dengan begitu siswa yang membuat kegaduhan akan mengalihkan kegiatan yang negativ ke positiv. Dan bisa juga dengan memberikan siswa tersebut soal.
3
Masalahapa yang mungkin sering mucul pada saat pembelajaran
Masalah yang sering muncul ya itu ada siswa yang bicara sendiri, ada siswa yang menggangu temanya saling usil dan terkadang meskipun kelas 4 msih ada yang menompol dan siswa yang menangis.
4

Dalam bentuk yang bagaimana anda dalam menangani pelanggaran

Biasanaya terlebihnya dahulu itu dengan teguran. Setelah itu apabila siswa masih mengulang i nya dan tidak bisa berubah saya suruh duduk depan ( agar lebih memperhatikan ) dan ada juga yang saya suruh untuk maju kedepan kelas menceritakan keteman sekelas apa yang dia lakukan tadi atau saya beri soal dan suruh mengerjakan. Dengan begitu siswa SD pun takut dan kemungkinan tidak akan mengulanginya lagi.
5

Respon apa yang diberikan oleh siswa setelah siswa menerima sanksi pelanggaran disiplin?

Kadang kalau salah ditegur ya siswa langsung takut langsung diam dan biasanya saya sebagai mendekatinya agar siswa tersebut tidak takut terus.
6

Biasanya Penguatan dalam bentuk apa yang anda berikan kepada siswa?

Dengan motivasi, dengan kita menyayangi murid tersebut. Karna dengan begitu siswa juga sayang kepada kita. Kadang karna alasan itu siswa lebih menurut di gurunya daripada di orang tuanya sendiri.
7

Apakah siswa dilibatkan dalam pembuatan peraturan kelas?

Iya,siswa dilibatkan dalam pembuatan peraturan kelas. Contohnya ; melibatkan peraturan kalau salah satu temenya ada yang terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan pr dll mendapat hukuman apa ? jadi dengan begitu siswa dapat juga diberi tanggung jawab.
8

Dalam bentuk apa pemberian contoh dalam kedisiplinan

Iya dengan memberikan teguran atau hukuman apabila siswa tersebut tidak bisa diatur.


c.       Hasil wawancara dengan peserta didik kelas 1V
Nama peserta didik : Naufal
Kelas : IV
No
Objek (SISWA)
Keterangan
1

Apakah kamu nyaman dengan kondisi kelas kamu sekarang ini? Dan dimana tempat dudukmu?

Tdk nyaman,
Tempat duduk pindah pindah dan kelas kotor
2

Bagaimana cara kamu belajar ketika di kelas? (kelompok/individu)

Kadang individu, kadang juga kelompok tapi leboh enak individu
3

Apa yang membuat kamu nyaman pada waktu belajar dikelas?

Teman-teman dan guru baik
4

Apakah diantara teman-temanmu ada yang tidak kamu sukai?

Ada
5
Setiap penjelasan kamu mudah memahami atau tidak?

Sudah
6

Apakah gurumu adil dalam pembelajaran?

Adil, kalau salah ya salah
Kalau benar ya benar
7

Sebelum pelajaran dimulai apakah mengabsen kehadiranmu?

Tidak pernah,
Masuk baris terus asmaul husnah disiapkan berdoa bernyanyi lagu wajib dimulai pelajaran.
8

Biasanya kalau kamu melakukan kesalahan apa yang dilakukan oleh gurumu?

Tidak mengerjakan pr harus mengerjakan dua kali
Terlambat berdoa sendiri
Kalau rame sendiri ditegur guru






Daftar Pustaka

Badriyah Idah. 2012. Laporan Hasil Observasi Bimbingan dan Konseling. http://idahupiks2010.blogspot.com/2012/01/laporan-hasil-observasi-bimbingan-dan.html
diakses pada 02 November 2014

Firmansyah. 2011. Laporan Observasi Bimbingan dan Konseling. http://firmansyah-upiks.blogspot.com/2011/12/laporan-observasi-bimbingan-dan.html
diakses pada 02 November 2014

Hinnasah Mila. 2012. Observasi Bimbingan dan Konseling di SD. http://milasitihinnasah.blogspot.com/2012/01/observasi-bimbingan-dan-konseling-di-sd.html
diakses pada 02 November 2014

Ismawati Nurul. 2012. Contoh Laporan Hasil Observasi BK di Sekolah Dasar. http://nurulismawati37.blogspot.com/2012/12/contoh-laporan-bk-di-sekolah-dasar.html
diakses pada 02 November 2014

Mugiarso Heru, dkk. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Universitas Negeri Semarang